Pendataan zonasi di kawasan pecinan kecamatan wajo di mesjid As'said atau di kenal dengan nama mesjid Arab dilakukan oleh Bidang Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Makassar, bersama Mahasiswa arkeologi Unhas dan Mahasiswa pendidikan sejarah UNM (Rabu, 12 Oktober 2022)
Masjid As'said ini berdiri sejak tahun 1907 Masehi. Di mana kala itu para sayyid asal Kota Yaman Selatan atau Desa Hadramaut datang ke Makassar kemudian hendak menunaikan salat.
Filosofi dari arsitektur Masjid As'said tersebut. Masjid itu memiliki sembilan pintu. Menurut Habib Alwy, angka 9 merupakan yang bilangan tertinggi dan ganjil sehingga disukai oleh Allah. Kemudian secara fiqih, sengaja pintu masjid diperlebar dan berdekatan agar jemaah saling berkesinambungan yang di dalam dan di luar
Habib Alwy mengungkapkan awalnya bangunan masjid ini tingkat dua karena lantai atas digunakan oleh jemaah haji dari Maluku yang transit di Makassar. Namun pada 18 tahun silam, dilakukan perombakan dan dikembalikan ke bentuk aslinya.
Masjid Assaid ini menampung sekitar 750 orang, dengan luas bangunan 18 x 22 meter persegi. Yang dibangun oleh Habib Hasan bin Muhammad Asshofiq dan tokoh-tokoh keturunan arab lainnya. Sebagai imam pertama masjid ini adalah Habib Ali bin Abdurrahman Shihab yang merupakan kakek Prof Quraish Shibab.
Nama Assaid ini artinya kebahagiaan. Masjid Assaid sudah terinventaris di suaka peninggalan sejarah dan purbakala dengan no 584.