Salah satu bukti peninggalan penjajahan Jepang di Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar, yakni dapat dilihat dari bunker-bunker yang dibangun oleh penjajah di seputaran kawasan Pulau Lae-lae
Pulau Lae Lae merupakan sebuah pulau kecil yang termasuk dalam gugusan spermonde. Pulau Lae-Lae berjarak 1,25 km dari dermaga Kayu Bangkoa Makassar dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 10 menit dari dermaga tersebut. Saat ini pulau Lae-Lae merupakan salah satu destinasi wisata Kota Makassar khususnya wisata pantai
Terdapat 2 bunker di pulau tersebut, Bunker 1 ditemukan di pekarangan rumah warga. Tepatnya berada di sisi jalan setapak bagian selatan perkampungan. Letak bunker ini tidak jauh dari Kantor Lurah Lae-Lae, hanya berjarak sekitar 20 meter. Denah bunker ini berbentuk huruf „Z‟ terbalik dan berukuran panjang sekitar 5 meter, sedangkan Bunker 2 berada di dalam pekarangan warga di bagian ujung barat pulau. Denah bunker ini berbentuk menyerupai susunan anak tangga dengan panjang bangunan sekitar 7 meter.
Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Bidang Pelestarian Sejarah Tradisi dan Cagar Budaya, Memantau perkembangan Rehabilitasi Kedua Bunker tersebut.
Kepala Bidang Sejarah, Tradisi dan Cagar Budaya, Hj. Haryanti Ramli,SE " Pemeliharaan Bunker Lae-Lae ini merupakan bagian dari pada Pelestarian Objek Cagar Budaya yang ada di Wilayah Administratif Kota Makassar, dimana Bunker Lae-lae ini merupakan salah satu saksi sejarah yang dibuat dengan tujuan dijadikan tempat pertahanan, pengintaian, persembunyian, perlindungan dan juga sebagai tempat menyimpan senjata dan amunisi. Kedepan Bunker Lae-lae ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan edukasi sejarah yang dapat dijadikan destinasi wisata sejarah/budaya. Kami berharap peran serta semua pihak termasuk masyarakat dan pemerhati sejarah/budaya agar peninggalan-peninggalan Sejarah tetap terpelihara dan terlestarikan.