Wednesday, Dec 18, 2019

MAKAM DAENG TATA

Andi Muhammad Karaeng Tata, di masyarakat dan teman seperjuangannya dalam laskar PPNI dan LAPRIS lebih dikenal dengan sebutan Daeng Tata. Teman seperjuangan dan seangkatan-nya adalah Wolter Monginsidi, Emmy Saelan, Abidin Daeng Ngeppe, Tuang Guru Abdul Kadir, I Polo dan Muh. Tahir.

Dalam silsilah keluarga, Andi Muhammad Karaeng Tata (Daeng Tata) adalah generasi ketiga dari Raja Gowa XXXII, I Kumala Daeng Parani Karaeng Lembangparang Tumenanga Ri Kakoasanna dari isterinya Daeng Mene. Ayah Daeng Tata bernama Andi Najamuddin Karaeng Tuju. Andi Najamuddin Karaeng Tuju adalah anak dari Bau Nyampa Karaeng Sila atau Haji Bau. Haji Bau sendiri adalah anak dari I Kumala Daeng Parani Karaeng Lembangparang. Haji Bau menikah dengan seorang putri, tapi namanya tidak diketahui dan mempunyai anak yang bernama Andi Najamuddin Karaeng Tuju. Andi Najamuddin Karaeng Tuju kemudian menikah tapi isterinya juga tidak diketahui namanya dan mempunyai anak tiga orang yaitu : 1) Andi Muhammad Karaeng Tata, 2) Andi Mannangngai Karaeng Nai, 3) Andi Subaedah Karaeng Tenang.

Dalam catatan keluarganya, Daeng Tata menikah dengan Takudaeng Karaeng De’nang, anak dari Karaengta Bontobiraeng. Hasil pernikahannya mempunyai anak sembilan orang, yaitu :

        1. Andi Mansyur Karaeng Naba (kemudian menikah dan mempunyai anak, salah satunya Andi Imran Mansyur Daeng Nyonri, mantan Camat Panakkukang Kota Makassar)
        2. Andi Patahuddin Karaeng Tombong
        3. Andi Ratna Wilis Karaeng Carammeng
        4. Andi Arif Kumala Karaeng Tutu
        5. Andi Husna Karaeng Mene
        6. Andi Fatimah Karaeng Ngai
        7. Andi Makmur Karaeng Guling
        8. Andi Jamarro Karaeng Ngintang
        9. Andi Aminah Karaeng Caya

Dalam riwayat perjuangan Daeng Tata selalu bersama dengan Abidin Daeng Ngeppe. Kebersamaan ini terwujud karena antara Abidin Daeng Ngeppe dengan Andi Muhammad Karaeng Tata sama-sama mempunyai tujuan untuk menentang aksi NICA Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Selain itu mereka berdua sama-sama berasal dari Kampung Parang Tambung dan rumahnya pun berdekatan. Keterlibatan Daeng Tata dalam laskar perjuangan inilah yang menjadikannya masuk dalam DPO ( Daftar Pencarian Orang ) dari pihak pasukan DST (Depot Speciale Troepen) pimpinan Kapten Raymond Paul Pierre Westerling, karena dianggap sering menteror dan mengganggu kepentingan NICA Belanda di Kota Makassar.

Menurut H. Daming Daeng Ngirate, adik bungsu Deng Ngeppe (wawancara 26/01/2018), menyatakan bahwa kakaknya Daeng Ngeppe sebelum ditangkap dan ditembak mati oleh NICA Belanda, seperti biasa pada malam jum’at sering mengadakan acara barzanji di rumahnya di Parang Tambung. Sementara Daeng Ngeppe memimpin barzanji lengkap dengan pakaian jasnya, tiba-tiba datang Andi Muhammad Karaeng Tatat dan menyampaikan bahwa telah datang Polisi Belandamencari mereka berdua. Tetapi sayang, belum sempat bersembunyi, mereka sudah dikepung dan dibawa oleh Polisi Belanda enta kemana. Tersiar kabar dalam perjalanan, Daeng Tata berhasil melompat dan menyelamatkan diri dalam kegelapan malam.

Keesokan harinya, Daeng Tata dengan beberapa orang pasukannya melakukan kontak perlawanan dengan Belanda di daerah Parang Tambung dan Jongaya. Dalam pengepungan, Daeng Tata memerintahkan anggota pasukannya untuk menyelamatkan, sementara Daeng Tata sendiri dihujani rentetan tembakan. Konon, Daeng Tata tubuhnya terluka sedikt punoleh tembakan, hanya saja baju yang dipakai terkoyak-koyak terkena peluru. Daeng Tata lalu ditangkap. Saat dieksekusi, kejadian aneh terjadi lagi, tubuhnya tidak mempan dengan peluru. Daeng Tata pun menyampaikan bahwa jika ingin membunuh saya, tembak bagian ini sambil menunjuk satu titik di bagian dada kanannya. Pasukan Westerling pun menembaknya. Konon mayat Daeng Tata dibuang oleh Belanda di sekitar Jalan Daeng Tata 1 sekarang. Teman-teman seperjuangan dan pihak terkait menyarankan kepada keluarga agar mayatnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan , tetapi isteri Daeng Tata

Takudaeng Karaeng De’nang, dengan tegas menolak seraya berkata, nyawa suamiku tidak senilai dengan hanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kemudian keluarga sepakat menguburkan di Kompleks Pekuburan Keluarga di Jalan Daeng Tata 3 Lorong 2, berdampingan dengan makam Haji Bau, kakek dari Daeng Tata.

 

Sumber

Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebudayaan Kota Makassar

Galeri

Peta

...
  • Nama Lain Andi Muhammad Karaeng Tata
  • Kategori Struktur
  • Letak Jalan Daeng Tata III Lorong 2
  • Kelurahan PARANG TAMBUNG
  • Kecamatan TAMALATE

Bagikan:

(c) 2022 Dinas Kebudayaan Kota Makassar