Wednesday, Dec 18, 2019

BUNGUNG LOMPOA RI TALLO

Bungung Masigi terletak dibagian paling utara di Kecamatan Tallo yaitu tepatnya di Jalan Sultan Abdullah yang tidak berjauhan dengan lokasi Makam Raja-Raja Tallo. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan, melalui wawancara yang memiliki silsilah atau keturusan di Kerajaan Tallo yaitu Bapak Abdul Muis Daeng Makkule. Dari penjelasan beliau diperoleh informasi bahwa ke-beradaan sumur lompoa atau bungung masigi sekitar tahun 1605 yaitu seiring dengan pertama masuknya penyebaran Agama Islam di Kerajaa Tallo.

Pada awalnya diarea lokasi keberadaan Bungung Masigi ter-dapat 3 (tiga) bungung yang saling ber-dekatan yaitu Bungung Tambagayya, Bungung Palantikang, dan Bungung Masigi. Namun seiring berjalannya waktu hingga sampai saat ini bungung tambagayya dan bungung palantikang sudah tidak ada dan tersisa Bungung Masigi yang menjadi peninggalan sejarah sekaligus situs yang terus dijaga dan terus dimanfaatkan airnya sampai saat ini.

Bungung Masigi memiliki kedalaman ± 2 Meter lebih dari bibir sumur dan memiliki bentuk yang bersegi lima, menurut para warga yang masih hidup sampai sekarang dan berdomisili di sekitar sumur tersebut, menjelaskan bahwa bentuk segi lima tersebut memiliki makna filosofi yaitu merujuk pada lima waktu shalat bagi umat islam yaitu Shalat Subuh, Shalat Dhuhur, Shalat Ashar, Shalat Magrib dan Shalat Isya. Hal ini dikarenakan bahwa sumur tersebut pada jaman dulu oleh masyarakat dan para keturunan raja-raja sebagai tempat untuk mengambil air wudhu dan disekitar sumur tersebut dulunya ada masjid sebagai tempat ibadah bagi warga, Masjid tersebut dinamakan Masjid Jami Awaluddin yang saat ini sudah tidak ada dan tersisa beberapa bangunan.

Bungung Masigi dalam riwayat dan sejarahnya seperti yang disampaikan oleh Abdul Muis Daeng Makkule merupakan sumur yang airnya membawa keberkahan kepada setiap orang yang datang untuk mengambil air wudhu dan cuci muka hingga sekarang. Bahkan pada zaman dulu setiap orang yang masuk kewilayah Makam Raja-Raja Tallo diharuskan terlebih dahulu mengambil air wudhu atau mencuci muka disumur tersebut sebagai sebuah persyaratan dan tradisi pada saat itu.

Air sumur tersebut, sejak ada hingga saat ini, airnya tidak pernah kering sekalipun musim kemarau yang berkepanjangan. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang datang bergerombol dan antri untuk mendapatkan air sumur tersebut sebagai kebutuhan sehari-hari. Menurut penjelasan warga, bahwa air ini memiliki tiga rasa yaitu rasa pahit, rasa tawar dan rasa kemanis manisan sebagai bentuk bahwa sumur tersebut adalah sumur yang memiliki berkah dan keramat bahkan dibanding dengan sumur yang dimiliki oleh warga disekitar tersebut sangat berbeda baik dari segi warna bau dan rasanya.

Demikian sedikit sejarah tentang keberadaan Bungung Lompoa atau Bungung Masigi di Kecamatan Tallo, yang oleh masyarakat sangat berharap agar situs peninggalan sejarah ini dijaga dan dipelihara serta dilestarikan keberadaannya oleh Pemerintah Daerah, bukan saja keberkahan yang ada dengan isi airnya, akan tetapi nilai historinya yang perlu dilestarikan agar cucu-cucu kita kedepan sebagai peninggalan di masa lampau..

 

Sumber :

Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebudayaan Kota Makassar

Galeri

Peta

...
  • Nama Lain BUNGUNG MASIGI
  • Kategori Struktur
  • Letak Jalan Sultan Abdullah raya lr.2
  • Kelurahan Tallo
  • Kecamatan Tallo

Bagikan:

(c) 2022 Dinas Kebudayaan Kota Makassar