Wednesday, Dec 18, 2019

Rumah Tinggal Hati Mulia

Rumah Tinggal Hati Mulia, yang terletak di Jl. Hati Mulia No. 11, Mattoanging, Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu cagar budaya yang termasuk dalam kategori Bangunan. Dibangun pada tahun 1930-an, bangunan ini merupakan warisan kolonial Belanda yang hingga kini tetap terawat dengan baik. Menurut riwayat kepemilikan, bangunan tersebut menjadi rumah tinggal pribadi atas nama Siti Rahmatang.

Bangunan ini memiliki denah dasar yang menyerupai huruf L, terbagi menjadi dua unit utama dan unit pelayanan. Unit utama, berlantai dua, mencakup ruang tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga. Di sisi lain, unit pelayanan terdiri dari kamar tidur pembantu, dapur, dan kamar mandi. Atap bangunan berbentuk limasan dengan bahan atap seng, sementara lantai satu menggunakan ubin dan lantai dua menggunakan lantai kayu, menciptakan harmoni antara fungsi dan estetika.

Rumah ini memiliki luas lahan sekitar 1.214m² dan dibangun dengan bahan utama batu bata/beton berwarna putih, menambah keanggunan arsitektur kolonial yang masih terasa hingga hari ini. Meskipun telah mengalami sejumlah perubahan, kondisi bangunan tetap baik dan terawat, menggambarkan keuletan pemiliknya dalam merawat sejarah lokal.

Sejarah rumah ini juga melibatkan perpindahan penduduk pada tahun 1970 ketika Stadion Mattoangin dibangun, mengakibatkan penggusuran warga yang kemudian mendiami rumah kuno Hati Mulia. Awalnya dihuni oleh warga keturunan Belanda, bangunan ini tetap berdiri kokoh sebagai saksi bisu perjalanan waktu di tengah perubahan lingkungan sekitar.

Rumah Tinggal Hati Mulia bukan hanya sebuah bangunan bersejarah, tetapi juga bagian integral dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Keunikan arsitektur dan nilai historisnya membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi jejak sejarah kolonial Belanda di kota Makassar.

Galeri

...
  • Nama Lain -
  • Kategori Bangunan
  • Letak Jl. Hati Mulia no.11
  • Kelurahan Mattoanging
  • Kecamatan Mariso

Bagikan:

(c) 2022 Dinas Kebudayaan Kota Makassar