Berdiri di Jl. Jampea No. 4, di kawasan yang dikenal sebagai Pecinan, Rumah Tinggal ini menjadi perwakilan anggun dari arsitektur klasik di Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan bahan utama berupa beton, batu bata, semen, dan plasteran pasir, serta dihiasi dengan warna putih yang elegan, rumah ini menampilkan keindahan yang abadi meskipun telah berusia puluhan tahun.

Bangunan ini memiliki denah dasar persegi, yang terbagi menjadi unit utama dan unit pelayanan. Unit utamanya menyambut kita dengan sebuah teras yang indah, di mana pintu masuk menuju ke ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang makan yang nyaman. Sementara itu, unit pelayanannya mencakup ruang dapur, ruang tidur pembantu, kamar mandi, dan garasi, yang terletak di sebelah kanan unit utama.

Melangkah ke dalam Rumah Tinggal ini, kita akan disambut dengan sentuhan masa lalu yang masih terasa segar. Meskipun telah mengalami sejumlah renovasi demi menjaga kelestariannya, bangunan ini masih terawat dengan baik. Pada setiap sisi bangunan, jendela-jendela lebar memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan, sementara ventilasi yang baik memberikan sirkulasi udara yang menyegarkan.

Menariknya, Rumah Tinggal di Pecinan ini memiliki latar belakang sejarah yang menarik. Dibangun sekitar tahun 1928 oleh seorang arsitek Perancis, bangunan ini telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah dan perubahan zaman. Meskipun telah berusia puluhan tahun, rumah ini tetap mengagumkan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Kota Makassar.

Sebagai sebuah cagar budaya, penting untuk menjaga dan melestarikan Rumah Tinggal di Pecinan ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang sebagai bukti keindahan arsitektur dan sejarah Kota Makassar yang kaya.