Wednesday, Dec 18, 2019
Bangunan yang berdiri di tengah keramaian Mamajang, Makassar, Panti Asuhan Murni melambangkan cinta dan harapan bagi banyak jiwa yang membutuhkan. Bangunan ini, yang terbuat dari bahan utama beton, batu bata, semen, dan seng, menonjolkan keanggunan abadi dengan warna cokelatnya yang hangat, menciptakan suasana yang mengundang dan penuh kenyamanan.
Dengan desain persegi empat yang kokoh, Panti Asuhan Murni memiliki dua lantai yang berfungsi dengan sangat baik. Lantai pertama dipenuhi dengan ruang tamu yang ramah, kantor yang sibuk, tempat berkumpul keluarga, dan gudang yang teratur. Sementara itu, lantai kedua menjadi tempat tidur bagi para penghuni panti, memberikan ketenangan dan kedamaian di ruang tidur mereka yang terasa hangat dan menyenangkan.
Sejarah panjang dan berwarna-warni melingkupi Panti Asuhan Murni, menceritakan kisah tentang penuhnya pengabdian dan kebaikan. Mulanya dimiliki oleh pemerintah kolonial, setelah merdeka, bangunan ini diamanatkan kepada An. Brigjen (Purn) Masch Frans Karangan, seorang tokoh yang peduli dan berkomitmen. Kini, sebuah yayasan dengan penuh kasih mengelola panti asuhan ini, menjaga tradisi kebaikan dan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai tempat perlindungan bagi anak-anak yang kurang beruntung, Panti Asuhan Murni memegang peran sentral dalam masyarakat. Berdiri sejak tahun 1940 sebagai tempat penampungan bagi anak-anak yang menjadi korban peperangan, panti ini tetap setia pada misinya untuk memberikan kasih sayang dan perhatian kepada yang membutuhkan. Dengan bangga, panti ini menjadi mercusuar cinta dan harapan bagi mereka yang memasukinya, menjanjikan masa depan yang lebih cerah dan penuh dengan peluang.