Wednesday, Dec 18, 2019
Gemeentehuis atau di kenal dengan gadung Balaikota Lama yang kemudian dialih fungsikan sebagai Museum Kota Makassar merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Makassar. Dengan Nomor SK Penetapan : PM.59/PW.007/MKP/2010M , Tanggal SK : 22 Juni 2010, Tingkat SK : Menteri. Gedung Museum Kota Makassar, awalnya merupakan Kantor “Major of Makassar” atau dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda untuk di fungsikan sebagai Kantor Walikota Makassar (Gemeentehuis) sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda dalam kurun tahun 1916 (ada pula yang menyebutnya tahun 1918).
Berdasarkan data sejarah, Museum Kota Makassar dijadikan sebagai Kantor Walikota, kemudian dialih fungsikan menjadi kantor Bappeda dan kemudian di jadikan sebagai Museum Kota Makassar. Gedung Gemeentehuis diresmikan pada tahun 1918 oleh Walikota Makassar pertama J.E. Dan Brink, sebagai realisasi secara fisik bangunan dari pelaksanaan politik desentralisasi yang sudah berlangsung lebih 10 tahun sebelumnya. Cikal akal bangunan ini menjadi Museum Kota Makassar lahir atas ide yang dilontarkan oleh Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., M.Si saat mengawali masa jabatannya sebagai walikota Makassar.
Museum Kota Makassar diresmikan pada tanggal 7 Juni 2000 sebagai tempat untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah Kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistik melalui program berupa seminar, pameran, dan beberapa kegiatan yang menunjang Museum agar dapat hidup di hati masyarakat.
Berbicara tentang keletakan, bangunan gedung Gemeentehuis menerapkan sistem Garden City, sebuah konsep yang berkembang pada awal abad ke-20, dimana bangunan dikelilingi oleh halaman yang luas di bagian depan, samping dan belakang. Ciri khas dari bangunan konsep garden city adalah pintu, jendela, dan ventilasi yang berukuran lebar, yang mengelilingi keempat sisinya. Sementara ciri bangunan tropis gedung gemeentehuis dapat dilihat dari atapnya yang berbentuk limasan dengan kemiringan yang tajam.
Selain menerapkan konsep garden city, gedung gemeentehuis juga mengadopsi arsitektur berciri Neo Klasik, campuran Rennaisance dan Gotik. Dapat dilihat pada dinding-dinding yang dihubungkan dengan pilaster atau kolom yang menyatu dengan dinding tetapi menonjol keluar. Jendela bagian atas berbentuk melengkung dengan hiasan-hiasan yang dibuat dengan sitem teknik molding. Sementara gaya gotik tampak pada konsol-konsol dan hiasan yang ada. Pada sisi miring atap depan terdapat dormer, atap bangunan tropis yang berfungsi juga sebagai ventilasi udara. Terdiri dari 2 unit bangunan yaitu bangunan utama dan bangunan pendukung namun tidak tampak jika dilihat dari depan. Bangunan berbentuk segi empat, bertingkat dengan konstruksi beton.
Koleksi Museum Kota Makassar berjumlah 710 buah koleksi yang terdiri dari 9 jenis koleksi yaitu arkeologika 108, geologika 2, etnografika 185, historika 114, numismatika 218, filologi 3, keramologi 54, seni rupa 25 dan jenis koleksi teknologika 1.