Wednesday, Dec 18, 2019
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar, terus menerus mengalami perkembangan melalui tahap demi tahap dalam lintasan sejarah yang cukup panjang, berawal pada tahun 1924 dengan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) I Ratulangi oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Waterleidjding Bedrijf kapasitas produksi terpasang 50 l/d, kemudian pada jaman pendudukan Jepang tahun 1937 ditingkatkan menjadi 100 l/d, Air baku diambil dari Sungai Jeneberang terletak 7 km disebelah selatan kota, dipompa melalui saluran tertutup ke Instalasi Ratulangi.
Terkait perkembangan struktur bangunan dengan menara air yang tinggi ini dibangun pada tahun 1920. Berada pada bagian selatan Kota Makassar pada sebuah jalan bernama Gowaweg kini dikenal dengan Jalan Ratulangi. Fasilitas ini sejak dahulu menghasilkan 50 L/d. Sejak masuk Jepang ke Makassar, fasilitas ini mengalami peningkatan kapasitas menjadi 100 L/d. Sumber air baku berasal dari sungai Jeneberang yang berjarak sekitar 7 km sebelah selatan kota, dipompa melalui saluran tertutup ke instalasi Gowaweg, lalu didistribusikan untuk kebutuhan Kota Makassar dimasa lalu hingga kini (IHM. Ed.7.Hal 6). Konon Menara Waterleiding dimasa perjuangan kemerdekaan dimanfaatkan tentara KNIL sebagai tempat untuk membidik para pejuang yang bergerilya di Makassar.