Wednesday, Dec 18, 2019
Berdiri di balik tembok setinggi 3 meter, di Jl. Rajawali No.21, Pannambungan, Mariso, Makassar, terdapat sebuah monumen sejarah yang tak ternilai harganya: Gedung Preevos. Kompleks ini, yang dulunya merupakan Rumah Tahanan Militer, menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa bersejarah yang melintasinya.
Dibangun dengan menggunakan bahan utama berupa batu bata, semen, dan plasteran pasir, kompleks Gedung Preevos menampilkan keindahan arsitektur masa lalu yang tetap kokoh berdiri hingga saat ini. Dindingnya yang dilapisi dengan warna hijau memberikan kesan tenang namun memikat.
Kompleks ini terdiri dari tujuh unit bangunan yang menyimpan segudang sejarah di dalamnya. Barak 1, yang terletak di bagian tengah kompleks, menyuguhkan beragam ruang seperti gudang, ruang tamu, ruang jaga, dan ruang isolasi. Sementara itu, Barak II, yang menghadap ke arah barat, menyimpan kantor dan ruang isolasi, sementara sisinya dikelilingi oleh bangunan-bangunan lain seperti Barak III (utara), Barak IV (selatan), dan Barak V (timur), yang berfungsi sebagai tempat kegiatan seperti mushala dan ruang keterampilan. Di bagian belakang kompleks, terdapat sebuah bangunan istimewa berupa aula.
Melihat ke belakang pada latar sejarahnya, Gedung Preevos bukan sekadar bangunan biasa. Bangunan ini menjadi saksi bisu dari masa-masa pejuangan kemerdekaan Indonesia, tempat penahanan bagi para pejuang seperti Wolter Monginsidi. Didirikan pada tahun 1915, gedung ini berfungsi sebagai rumah tahanan militer dan telah melalui berbagai perubahan kepemilikan sejak masa pemerintahan Belanda hingga akhirnya dikelola oleh TNI.
Kini, kompleks Gedung Preevos tidak hanya menjadi tempat bersejarah yang menyimpan memori-memori masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa kini untuk lebih memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan bangsa. Dengan menjaga dan merawatnya, kita turut menjaga warisan berharga dari masa lalu agar tetap abadi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa.